Penelusuran blog disini

Monday 7 October 2013

Makan Darah boleh/tidak?

DARAH BOLEH/TIDAK DIMAKAN

BOLEH ATO TIDAK ORANG KRISTEN MAKAN DARAH?

Apakah pada jaman sekarang orang Kristen boleh makan darah atau tidak, menimbulkan pro dan kontra yang hebat. Dan kalau darah tetap dilarang untuk dimakan, maka penerapannya cukup banyak, seperti:

·        anjing yang mau dimakan / dimasak, biasanya tidak disembelih, tetapi dikepruk kepalanya. Tentu tidak mungkin darahnya akan keluar semua.
·        orang berburu, yang menembak binatang buruannya sehingga langsung mati, tentu juga tidak mungkin mengeluarkan semua darah dari binatang buruannya.
·        pada waktu makan ikan, atau steak, yang dimasak kurang matang, kita sering melihat ada darah di sana.
·        banyak orang pada waktu mau memasak burung dara, tidak membunuhnya dengan menyembelihnya, tetapi hanya dengan menutup hidungnya. Tentu saja darah tidak keluar sama sekali.

Bolehkah kita makan masakan-masakan seperti ini?
Satu penerapan lagi tentang larangan makan darah adalah: Saksi Yehuwa menggunakan larangan makan darah ini sebagai dasar untuk melarang transfusi darah, dengan alasan bahwa baik dengan makan darah maupun dengan transfusi darah, darah dimasukkan ke dalam tubuh. Kalau kita bisa menggugurkan ajaran yang melarang makan darah pada jaman sekarang, maka kita juga menggugurkan argumentasi dari sekte sesat ini.

Sekarang mari kita memperhatikan lebih dulu beberapa ayat, yang selain kelihatannya melarang makan darah, juga membingungkan tentang arti yang dimaksudkannya.

Kej 9:4 - “Hanya daging yang masih ada nyawanya, yakni darahnya, janganlah kamu makan”.
Bdk. Ul 12:23 - “Tetapi jagalah baik-baik, supaya jangan engkau memakan darahnya, sebab darah ialah nyawa, maka janganlah engkau memakan nyawa bersama-sama dengan daging”.
Bdk. Im 17:11 - “Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa”.
Ada 2 hal yang perlu dipersoalkan:

Apa maksudnya darah sama dengan nyawa?

Jelas bahwa kalau dalam Kej 9:4 dan beberapa ayat lain ‘darah’ diidentikkan dengan ‘nyawa’, itu tidak bisa diartikan bahwa Kitab Suci mengajarkan bahwa ‘darah’ betul-betul sama dengan‘nyawa’. ‘Darah’ diidentikkan dengan ‘nyawa’, karena darah yang mengalir dalam tubuh seseorang adalah sesuatu yang menunjukkan / membuktikan kehidupan. Kalau darah itu hilang, maka kehidupan berhenti / nyawa melayang.
Beberapa pendapat tokoh-tokoh ini :

Jamieson, Fausset & Brown: darah adalah nyawa darinya’, mewujudkan suatu fakta yang tergolong di antara penemuan-penemuan ilmu pengetahuan modern yang paling hebat, bahwa darah adalah dasar kehidupan yang bersirkulasi.
Barnes’ Notes: Manusia hidup selama darah mengalir dalam pembuluh-pembuluh darahnya, ... Pengeluaran darah sampai habis maka manusia akan mati.

Calvin:  ‘nyawa’ dan ‘darah’ tidak diajukan untuk hal-hal yang berbeda, tetapi untuk hal-hal yang sama; bukan karena ‘darah’ itu dalam dirinya sendiri adalah ‘nyawa’, tetapi karena roh yang vital terutama terletak dalam darah, itu adalah, sejauh perasaan kita yang dipersoalkan, suatu tanda yang menggambarkan / melambangkan nyawa

Word Biblical Commentary:  Adalah mudah untuk melihat mengapa ‘darah’ disamakan dengan ‘nyawa’ ... jantung yang berdenyut dan denyut nadi yang kuat merupakan bukti yang paling jelas dari nyawa / kehidupan).
Karena ‘darah ialah nyawa’ maka Tuhan menggunakan darah untuk menebus nyawa manusia! Dalam Perjanjian Lama digunakan darah binatang, dalam Perjanjian Baru digunakan darah Kristus!

II) Bolehkah kita sekarang makan darah?

Pada jaman Adam, manusia hanya boleh makan barang tak berjiwa seperti tumbuh-tumbuhan, biji-bijian, dan buah-buahan.
Kej 1:29 - “Berfirmanlah Allah: ‘Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu”.


Tetapi sejak jaman Nuh, setelah keluar dari bahtera, maka Tuhan mengijinkan manusia untuk memakan binatang.
Kej 9:3-4 - “(3) Segala yang bergerak, yang hidup, akan menjadi makananmu. Aku telah memberikan semuanya itu kepadamu seperti juga tumbuh-tumbuhan hijau. (4) Hanya daging yang masih ada nyawanya, yakni darahnya, janganlah kamu makan”.

Allah mengijinkan manusia makan daging. Air bah telah menghancurkan    banyak kebaikan dari bumi, dan membuat buah-buahan berkurang enaknya dan tidak bisa mencukupi gizi yang dibutuhkan oleh manusia.

Dalam Perjanjian Baru juga ada ayat-ayat yang melarang makan darah, yaitu Kis 15:20,29  Kis 21:25.
Kis 15:20,29 - “(20) tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah. ... (29) kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat.’”.
Kis 21:25 - “Tetapi mengenai bangsa-bangsa lain, yang telah menjadi percaya, sudah kami tuliskan keputusan-keputusan kami, yaitu mereka harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan.’”.

Ayat-ayat ini lebih-lebih lagi digunakan oleh golongan yang anti makan darah sebagai dasar untuk mengatakan bahwa dalam Perjanjian Barupun orang Kristen dilarang makan darah.

Saya berpendapat bahwa satu-satunya alasan yang menyebabkan adanya larangan makan darah adalah karena darah itu digunakan dalam penebusan (Im 17:11), dan merupakan TYPE dari penebusan oleh darah Yesus Kristus (Yoh 1:29  1Pet 1:19  Ibr 9:1-10:22).

Dan satu hal yang perlu ditekankan adalah bahwa semua TYPE berakhir pada saat ANTI-TYPEnya datang. Dengan demikian sejak Yesus mati di atas kayu salib, dan darahNya sudah dicurahkan untuk menebus dosa umat manusia, maka darah binatang bukan lagi merupakan alat penebusan dosa, dan karena itu, larangan makan darah binatang juga harus dihapuskan.

Jadi, kalau larangan makan darah dalam Kej 9:4 itu merupakan simbol dari darah untuk menebus dosa, atau merupakan persiapan dari larangan makan darah dalam hukum Taurat Musa, maka jelas bahwa setelah terjadinya pencurahan darah Kristus untuk menebus dosa manusia, maka larangan ini juga harus dihapuskan.

Jangan merasa heran bahwa kata-kata Tuhan dalam kitab Kejadian, yang bukan termasuk dalam Hukum perjanjian lama, bisa dihapuskan. Kasus sunat, sama dengan kasus larangan makan darah. Sunat mula-mula ada bukan sebagai ceremonial law, karena pertama kalinya itu diberikan kepada Abraham dalam Kej 17, jauh sebelum jaman Musa. Nantinya memang masuk ke dalam hukum Taurat Musa (ceremonial law). Tetapi toh secara jelas kita melihat bahwa sunat dibatalkan dalam Perjanjian Baru (Kis 15:1-dst  Gal 2:3-5  Gal 5:6  Gal 6:12-15). Lalu mengapa larangan makan darah dalam Kej 9:4 tidak bisa dibatalkan?

Ayat-ayat Perjanjian Baru mengijinkan makan segala sesuatu

Mark 7:19 - “karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?’ Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal.
Ro 14:14 - “Aku tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis”.

Ro 14:17 - “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus”.

1Kor 10:25-28 - “(25) Kamu boleh makan segala sesuatu yang dijual di pasar daging, tanpa mengadakan pemeriksaan karena keberatan-keberatan hati nurani. (26) Karena: ‘bumi serta segala isinya adalah milik Tuhan.’ (27) Kalau kamu diundang makan oleh seorang yang tidak percaya, dan undangan itu kamu terima, makanlah apa saja yang dihidangkan kepadamu, tanpa mengadakan pemeriksaan karena keberatan-keberatan hati nurani. (28) Tetapi kalau seorang berkata kepadamu: ‘Itu persembahan berhala!’ janganlah engkau memakannya, oleh karena dia yang mengatakan hal itu kepadamu dan karena keberatan-keberatan hati nurani.

 Kol 2:1-16-17 - “(16) Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu MENGENAI MAKANAN DAN MINUMAN atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; (17) semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus.

1Tim 4:1-5 - “(1) Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan (2) oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka. (3) Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran. (4) Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatupun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur, (5) sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa”.

Saya sendiri mempunyai pandangan bahwa pada jaman sekarang larangan makan darah itu sudah tidak berlaku. Tetapi kalau ada orang yang berpendapat bahwa ia tidak boleh makan darah, maka memang sebaiknya ia tidak makan, karena memang dalam kesehatan darah itu tidak baik buat tubuh manusia karena didalam darah itu banyak sel2 bahkan sarang penyakit berasal dari darah.

Demikian uraian yang saya dapat dari berbagai info dan tentunya juga ada sedikit jabaran dari saya pribadi. Dan untuk keputusan boleh makan darah atau tidak keputusan ditangan saudara yang terpenting bukan makanan yang boleh atau tidak boleh tapi yang terpenting bagaimana kita hidup yang berkenan kepada Kristus dan tetap setia sampai akhir.

Terima kasih