Penelusuran blog disini

Sunday 6 October 2013

Kesaksian pak AHOK

Kesaksian Ahok, “Wakil Gubernur Jakarta”


Kesaksian Basuki Tjahaja Purnama
Saya lahir di Gantung, desa Laskar Pelangi, di Belitung Timur, di dalam keluarga yang belum percaya kepada Tuhan. Beruntung sekali sejak kecil selalu dibawa ke Sekolah Minggu oleh kakek saya. Meskipun demikian, karena orang tua saya bukan seorang Kristen, ketika beranjak dewasa saya jarang ke gereja.

Saya melanjutkan SMA di Jakarta dan di sana mulai kembali ke gereja karena sekolah itu merupakan sebuah sekolah Kristen. Saat saya sudah menginjak pendidikan di Perguruan Tinggi, Mama yang sangat saya kasihi terserang penyakit gondok yang mengharuskan dioperasi. Saat itu saya walaupun sudah mulai pergi ke gereja, tapi masih suka bolos juga. Saya kemudian mengajak Mama ke gereja untuk didoakan, dan mujizat terjadi. Mama disembuhkan oleh-Nya! Itu merupakan titik balik kerohanian saya. Tidak lama kemudian Mama kembali ke Belitung, adapun saya yang sendiri di Jakarta mulai sering ke gereja mencari kebenaran akan Firman Tuhan.

Suatu hari, saat kami sedang sharing di gereja pada malam Minggu, saya mendengar Firman Tuhan dari seorang penginjil yang sangat luar biasa. Ia mengatakan bahwa Yesus itu kalau bukan Tuhan pasti merupakan orang gila. Mana ada orang yang mau menjalankan sesuatu yang sudah jelas tidak mengenakan bagi dia? Yesus telah membaca nubuatan para nabi yang mengatakan bahwa Ia akan menjadi Raja, tetapi Raja yang mati di antara para penjahat untuk menyelamatkan umat manusia, tetapi Ia masih mau menjalankannya! Itu terdengar seperti suatu hal yang biasa-biasa saja, tetapi bagi saya merupakan sebuah jawaban untuk alasan saya mempercayai Tuhan. Saya selalu berdoa “Tuhan, saya ingin mempercayai Tuhan, tapi saya ingin sebuah alasan yang masuk akal, cuma sekedar rasa doang saya tidak mau," dan Tuhan telah memberikan PENCERAHAN kepada saya pada hari itu. Sejak itu saya semakin sering membaca Firman Tuhan dan saya mengalami Tuhan.

Setelah saya menamatkan pendidikan dan mendapat gelar Sarjana Teknik Geologi pada tahun 1989, saya pulang kampung dan menetap di Belitung. Saat itu Papa sedang sakit dan saya harus mengelola perusahaannya. Saya takut perusahaan Papa bangkrut, dan saya berdoa kepada Tuhan. Firman Tuhan yang pernah saya baca yang dulunya tidak saya mengerti, tiba-tiba menjadi rhema yang menguatkan dan mencerahkan, sehingga saya merasakan sebuah keintiman dengan Tuhan. Sejak itu saya kerajingan membaca Firman Tuhan. Seiring dengan itu, ada satu kerinduan di hati saya untuk menolong orang-orang yang kurang beruntung.

Papa saat masih belum percaya Tuhan pernah mengatakan, “Kita enggak mampu bantu orang miskin yang begitu banyak. Kalau satu milyar kita bagikan kepada orang akhirnya akan habis juga.” Setelah sering membaca Firman Tuhan, saya mulai mengerti bahwa charity berbeda dengan justice. Charity itu seperti orang Samaria yang baik hati, ia menolong orang yang dianiaya. Sedangkan justice, kita menjamin orang di sepanjang jalan dari Yerusalem ke Yerikho tidak ada lagi yang dirampok dan dianiaya. Hal ini yang memicu saya untuk memasuki dunia politik.

Pada awalnya saya juga merasa takut dan ragu-ragu mengingat saya seorang keturunan yang biasanya hanya berdagang. Tetapi setelah saya terus bergumul dengan Firman Tuhan, hampir semua Firman Tuhan yang saya baca menjadi rhema tentang justice. Termasuk di Yesaya 42 yang mengatakan Mesias membawa keadilan, yang dinyatakan di dalam sila kelima dalam Pancasila. Saya menyadari bahwa panggilan saya adalah justice. Berikutnya Tuhan bertanya, "Siapa yang mau Ku-utus?" Saya menjawab, “Tuhan, utuslah aku”.

Di dalam segala kekuatiran dan ketakutan, saya menemukan jawaban Tuhan di Yesaya 41. Di situ jelas sekali dibagi menjadi 4 perikop. Di perikop yang pertama, untuk ayat 1-7, disana dikatakan Tuhan membangkitkan seorang pembebas. Di dalam Alkitab berbahasa Inggris yang saya baca (The Daily Bible – Harvest House Publishers), ayat 1-4 mengatakan God’s providential control, jadi ini semua berada di dalam kuasa pengaturan Tuhan, bukan lagi manusia. Pada ayat 5-10 dikatakan Israel specially chosen, artinya Israel telah dipilih Tuhan secara khusus. Jadi bukan saya yang memilih, tetapi Tuhan yang telah memilih saya. Pada ayat 11-16 dikatakan nothing to fear, saya yang saat itu merasa takut dan gentar begitu dikuatkan dengan ayat ini. Pada ayat 17-20 dikatakan needs to be provided, segala kebutuhan kita akan disediakan oleh-Nya. Perikop yang seringkali hanya dibaca sambil lalu saja, bisa menjadi rhema yang menguatkan untuk saya. Sungguh Allah kita luar biasa.


Di dalam berpolitik, yang paling sulit itu adalah kita berpolitik bukan dengan merusak rakyat, tetapi dengan mengajar mereka. Maka saya tidak pernah membawa makanan, membawa beras atau uang kepada rakyat. Tetapi saya selalu mengajarkan kepada rakyat untuk memilih pemimpin: yang pertama, bersih yang bisa membuktikan hartanya dari mana. Yang kedua, yang berani membuktikan secara transparan semua anggaran yang dia kelola. Dan yang ketiga, ia harus profesional, berarti menjadi pelayan masyarakat yang bisa dihubungi oleh masyarakat dan mau mendengar aspirasi masyarakat. Saya selalu memberi nomor telepon saya kepada masyarakat, bahkan saat saya menjabat sebagai bupati di Belitung. Pernah satu hari sampai ada seribu orang lebih yang menghubungi saya, dan saya menjawab semua pertanyaan mereka satu per satu secara pribadi. Tentu saja ada staf yang membantu saya mengetik dan menjawabnya, tetapi semua jawaban langsung berasal dari saya.

Pada saat saya mencalonkan diri menjadi Bupati di Belitung juga tidak mudah. Karena saya merupakan orang Tionghoa pertama yang mencalonkan diri di sana. Dan saya tidak sedikit menerima ancaman, hinaan bahkan cacian, persis dengan cerita yang ada pada Nehemia 4, saat Nehemia akan membangun tembok di atas puing-puing di tembok Yerusalem.

Hari ini saya ingin melayani Tuhan dengan membangun di Indonesia, supaya 4 pilar yang ada, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya wacana saja bagi Proklamator bangsa Indonesia, tetapi benar-benar menjadi pondasi untuk membangun rumah Indonesia untuk semua suku, agama dan ras. Hari ini banyak orang terjebak melihat realita dan tidak berani membangun. Hari ini saya sudah berhasil membangun itu di Bangka Belitung. Tetapi apa yang telah saya lakukan hanya dalam lingkup yang relatif kecil. Kalau Tuhan mengijinkan, saya ingin melakukannya di dalam skala yang lebih besar.


Saya berharap, suatu hari orang memilih Presiden atau Gubernur tidak lagi berdasarkan warna kulit, tetapi memilih berdasarkan karakter yang telah teruji benar-benar bersih, transparan, dan profesional. Itulah Indonesia yang telah dicita-citakan oleh Proklamator kita, yang diperjuangkan dengan pengorbanan darah dan nyawa. Tuhan memberkati Indonesia dan Tuhan memberkati Rakyat Indonesia.
   

A M I N












Lukisan Neraka

Lukisan Neraka


LUKISAN -LUKISAN DARI JURANG MAUT
Seorang seniman muda Korea telah dibawa ke Neraka. 
Si pelukis telah dibawa ke Neraka oleh Tuhan Yesus Sendiri.
Seniman ini telah menghadiri pertemuan doa semalaman pada bulan April 2009 dan terus melakukannya selama ini sudah lebih dari setahun.
Seniman: “Karena saya berdoa sepanjang malam, sekarang saya lebih mampu mengasihi Yesus lebih dari pada sebelumnya” … Suatu hari … Yesus datang dan berkata di dalam hatiku, ”Aku akan menunjukkan kepadamu hal-hal Sorga yang lebih dalam.”


Saya pikir saya akan mengunjungi sorga, tapi sebaliknya saya telah mengunjungi neraka… Segera sesudah Yesus berbicara ke dalam hati saya, kami masuk ke dalam alam spiritual… Yesus membawa saya dan menunjukkan kepada saya neraka terlebih dahulu…



Selagi saya mengikuti Yesus, saya menangis sepanjang waktu
Lalu saya mulai mendengar suara-suara lenguhan, teriakan dan ratapan…. “Ahhhhhh!!!”

Seniman: “Kebanyakan orang salah mengerti mengenai neraka. Mereka terlena oleh muslihat dan banyak orang berpikir sekedar jika engkau “percaya” tentang Yesus Kristus, sorga akan menjadi tujuan akhirmu. Beberapa orang bahkan berpikir jika mereka meninggal itulah akhir dari segalanya, tidak ada apa-apa lagi.
Banyak orang percaya seperti yang mereka pikirkan. Oleh karena itu mereka menjalani kehidupan mereka sebagaimana yang mereka inginkan…
IBLIS DARI TV: Selagi orang-orang menonton film-film dunia yang dipenuhi kekerasan, setan-setan sebenarnya menyiksa jiwa orang itu tanpa orang itu sadari atau ketahui. Selagi seseorang menonton adegan-adegan dari TV, jiwanya disiksa dan disakiti. Jiwa itu dilukai dan dihancurkan. Menonton TV duniawi sama sekali tidak membantu orang-orang Kristen dalam cara manapun untuk membuat kemajuan dalam hubungan kasih mereka dengan Tuhan, Mempelai kita Yesus. Kita bisa menonton sedikit beberapa berita, namun saya mohon, jangan menonton  TV, titik! Amin!!

Seniman: Selagi Yesus menyaksikan dosa-dosa yang diperbuat oleh seseorang, Dia menangis. Iblis dan setan-setannya akan mengikat tubuh-tubuh dari para pendosa sedemikian erat dengan rantai-rantai besi dan mereka akan mengendalikan kita. Oleh karena itu para pendosa akan masuk lebih dalam dan lebih dalam lagi ke dalam dosa. Saya memohon kepadamu untuk tidak melakukan dosa. Jangan hidup seperti yang engkau inginkan. Di neraka, indera-indera seratus kali lipat lebih peka dari pada yang engkau rasakan di alam jasmani, karena itu sakitnya jauh lebih parah.

REALITA MENGENAI MEROKOK DAN MINUM ALKOHOL
Roh ular memenuhi minuman-minuman alcohol dan dalam rokok

Yesus membawa banyak orang ke neraka dan menunjukkannya kepada mereka.
Yesus: Aku melihat tak terhitung orang yang sedang jatuh ke dalam lautan api neraka yang dalam setiap hari… Tolong ceritakan kepada orang-orang apa yang telah engkau saksikan di neraka! Engkau harus menceritakan kepada mereka mengenai neraka! Ceritakanlah kepada orang-orang betapa sangat buruk dan sangat mengerikan neraka itu. Engkau harus melukis adegan neraka seperti engkau berada di dalam hati-Ku. Lukiskanlah adegan-adegan itu dengan hati-Ku yang pilu!




Mereka sedang jatuh ke dalam Api Neraka





Lukiskanlah itu dengan hati-Ku yang pilu …
Seniman: Selagi saya melukiskan adegan-adegan neraka, Iblis menyerang saya dengan sangat hebat… tetapi saya ingin meneriakkan kepada dunia dengan hati Yesus melalui lukisan-lukisan ini… Saya ingin menceritakan hati Yesus yang pilu dan betapa Dia sangat kasihan kepada orang-orang yang sedang jatuh ke dalam neraka setiap hari!


Orang-orang disiksa di atas salib


Orang-orang yang tidak mau makan Roti Hidup…



Ia tidak mau makan Roti Hidup (Firman Tuhan)





Orang-orang yang tidak mau membincangkan kehidupan mereka dengan Yesus melainkan membuat keputusan-keputusan mereka sendiri dan mengikuti keinginan mereka sendiri.



Orang-orang yang minum, mengambil bagian dan makan hal-hal yang terlarang.


Yesus: Tolong katakan kepada orang-orang yang menyakiti hati orang lain dengan kata-kata mereka bahwa mereka tidak boleh menyakiti atau melukai saudara-saudara mereka dalam Kristus. Mereka tidak boleh berkata-kata dengan tidak mempedulikan orang lain.
Berbicara tanpa mempedulikan atau mengasihi


Hukuman untuk berdusta.





Mencuri uang atau dana-dana …
Orang-orang yang mencuri uang akan ditikam dengan panah-panah dan/atau ditusuk dengan jarum-jarum.



Penganiayaan terhadap injil.


Separuh pertama dari potret ini menggambarkan setan-setan yang mempengaruhi para penganiaya (orang-orang) untuk menganiaya dan mengusik atau membunuh para pembawa pesan Injil yang benar dan sepenuhnya.


Beginilah siksaan terhadap para pembunuh, pemerkosa
dan penculik anak-anak.


Wanita ini melihat ke luar… “Jika saja saya bisa keluar ke situ!”
Saya berharap seandainya saya bisa keluar dari sini….!




Tempat bagi serangga-serangga terletak di neraka. Bagian neraka ini adalah untuk orang-orang yang melakukan dosa dengan pikiran-pikiran mereka dan bagi mereka yang dipenuhi dengan pikiran dan pengetahuan mereka sendiri. Mereka diselimuti oleh ngengat-ngengat yang tak terhitung banyaknya. Seluruh tubuh mereka dilukai oleh serangga-serangga. Ulat-ulat dan serangga-serangga di neraka berukuran jauh lebih besar dari pada yang ada di bumi. Ribuan belatung dan serangga keluar masuk di mulut, telinga dan kepala mereka, merayap di seluruh tubuh mereka!



Orang-orang ini dipenuhi dengan pikiran-pikiran dan pengetahuan mereka sendiri


Bagian neraka ini adalah untuk orang-orang yang bersikeras dengan sudut pandang mereka. Misalnya, “Mengapa Yesus harus bekerja dalam kehidupan saya atau di dalam saya? Siapakah saya? Saya pikir Dia tidak mengasihi saya. Saya sangat jahat. Saya pikir Dia tidak akan mengasihi seseorang seperti saya.”

 Orang-orang yang tidak berusaha menyesuaikan pikiran-pikiran mereka dengan Tuhan akan berakhir di neraka. Kita harus memperbaiki pikiran-pikiran kita menjadi benar.
Ini juga adalah orang-orang yang melanggar Firman Tuhan dan mengacuhkan perintah-perintah Tuhan. Mereka akan digoreng di atas wajan di neraka dengan dibakar oleh api neraka.





Bagian neraka ini adalah untuk orang-orang yang tidak menyebarkan Injil. Mereka tidak memberitakan Kabar Baik kepada yang terhilang.




Siksaan ini adalah untuk orang-orang yang telah mengabaikan Firman Tuhan dan terus melakukan dosa. Di mata Tuhan mereka adalah orang-orang yang melaksanakan kejahatan.



Neraka ini adalah untuk mereka yang telah mengeluh dan bersungut-sungut bahkan di dalam hati mereka.




Tempat di neraka ini adalah bagi orang-orang yang mempunyai suatu keluarga tapi telah mengkhianati pasangan-pasangan mereka dan/atau menjadi homo dan/atau biseksual. Mereka akan ditusuk dengan pisau-pisau dan tombak.
 Orang-orang yang rusak secara seksual. Bagian pribadi mereka akan ditikam setiap detik.




Neraka ini adalah untuk orang-orang yang menyembah berhala-berhala, memiliki pikiran-pikiran jahat dalam kepala mereka dan telah sedemikian keras kepala dengan cara-cara mereka sendiri.




Tempat itu tidak berakhir. Penyiksaan itu tidak akan berhenti.
Jika engkau tidak bertobat …



Seorang wanita dan seorang anak laki-laki di dalam lukisan ini adalah ibu dan anak ketika mereka hidup di bumi. Namun karena sakit yang tidak tertanggungkan, mereka tidak mengasihi satu dengan yang lain, tapi berusaha untuk meloloskan diri dari penyiksaan itu dengan melangkahi satu dengan yang lain.


 Yesus sedang berkata… Berfokuslah kepada-ku…
Engkau harus berfokus hanya kepada-Ku..

Engkau harus membunuh Iblis atau setan yang hidup di dalammu…



Ini menunjukkan kepada kita apa yang terjadi ketika kita bertobat dan berdoa di hadapan Tuhan, bala tentara malaikat akan turun dan menikam setan-setan itu dengan pedang-pedang mereka.



Jangan pergi ke neraka!!!


Maka dari itu TUHAN datang kedunia menjadi manusia dan mati disalib untuk pengampunan bagi manusia yang percaya dan taat serta menjalankan perintah-perintahnya  dan juga harus menjauhi semua yang dilarangnya 
TUHAN YESUS mengasihi kita semua dia sangat sedih jika melihat anak manusia jatuh dalam dosa karena TUHAN YESUS tahu betul bahwa upah dosa itu sangat mengerikan

Mari mulai saat ini ambil keputusan untuk bertobat dan setia kepada TUHAN YESUS 
A M I N