DARAH BOLEH/TIDAK DIMAKAN
BOLEH ATO TIDAK ORANG KRISTEN MAKAN DARAH?
Apakah pada
jaman sekarang orang Kristen boleh makan darah atau tidak, menimbulkan pro dan
kontra yang hebat. Dan kalau darah tetap dilarang untuk dimakan, maka
penerapannya cukup banyak, seperti:
· anjing yang mau dimakan / dimasak, biasanya tidak disembelih,
tetapi dikepruk kepalanya. Tentu tidak mungkin darahnya akan keluar semua.
· orang berburu, yang menembak binatang buruannya sehingga
langsung mati, tentu juga tidak mungkin mengeluarkan semua darah dari binatang
buruannya.
· pada waktu makan ikan, atau steak, yang dimasak kurang matang,
kita sering melihat ada darah di sana.
· banyak orang pada waktu mau memasak burung dara, tidak
membunuhnya dengan menyembelihnya, tetapi hanya dengan menutup hidungnya. Tentu
saja darah tidak keluar sama sekali.
Bolehkah kita
makan masakan-masakan seperti ini?
Satu penerapan
lagi tentang larangan makan darah adalah: Saksi Yehuwa menggunakan larangan
makan darah ini sebagai dasar untuk melarang transfusi darah, dengan alasan
bahwa baik dengan makan darah maupun dengan transfusi darah, darah dimasukkan
ke dalam tubuh. Kalau kita bisa menggugurkan ajaran yang melarang makan darah
pada jaman sekarang, maka kita juga menggugurkan argumentasi dari sekte sesat
ini.
Sekarang mari
kita memperhatikan lebih dulu beberapa ayat, yang selain kelihatannya melarang
makan darah, juga membingungkan tentang arti yang dimaksudkannya.
Kej 9:4 - “Hanya daging yang
masih ada nyawanya, yakni
darahnya, janganlah kamu makan”.
Bdk.
Ul 12:23 - “Tetapi
jagalah baik-baik, supaya jangan engkau memakan darahnya, sebab darah ialah nyawa, maka
janganlah engkau memakan nyawa bersama-sama dengan daging”.
Bdk.
Im 17:11 - “Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu
kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah
mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa”.
Ada 2 hal yang
perlu dipersoalkan:
Apa
maksudnya darah sama dengan nyawa?
Jelas bahwa kalau dalam Kej 9:4 dan beberapa ayat lain ‘darah’ diidentikkan dengan ‘nyawa’, itu tidak bisa diartikan bahwa Kitab Suci mengajarkan bahwa ‘darah’ betul-betul sama dengan‘nyawa’. ‘Darah’ diidentikkan dengan ‘nyawa’, karena darah yang mengalir dalam tubuh seseorang adalah
sesuatu yang menunjukkan / membuktikan kehidupan. Kalau darah itu hilang, maka
kehidupan berhenti / nyawa melayang.
Beberapa pendapat tokoh-tokoh ini :
Jamieson, Fausset & Brown: darah adalah
nyawa darinya’, mewujudkan suatu fakta yang tergolong di antara
penemuan-penemuan ilmu pengetahuan modern yang paling hebat, bahwa darah adalah
dasar kehidupan yang bersirkulasi.
Barnes’ Notes: Manusia hidup
selama darah mengalir dalam pembuluh-pembuluh darahnya, ... Pengeluaran darah
sampai habis maka manusia akan mati.
Calvin: ‘nyawa’ dan ‘darah’ tidak
diajukan untuk hal-hal yang berbeda, tetapi untuk hal-hal yang sama; bukan
karena ‘darah’ itu dalam dirinya sendiri adalah ‘nyawa’, tetapi karena roh yang
vital terutama terletak dalam darah, itu adalah, sejauh perasaan kita yang
dipersoalkan, suatu tanda yang menggambarkan / melambangkan nyawa
Word Biblical Commentary: Adalah
mudah untuk melihat mengapa ‘darah’ disamakan dengan ‘nyawa’ ... jantung yang
berdenyut dan denyut nadi yang kuat merupakan bukti yang paling jelas dari
nyawa / kehidupan).
Karena ‘darah ialah nyawa’ maka
Tuhan menggunakan darah untuk menebus nyawa manusia! Dalam Perjanjian Lama
digunakan darah binatang, dalam Perjanjian Baru digunakan darah Kristus!
II)
Bolehkah kita sekarang makan darah?
Pada jaman Adam, manusia hanya boleh makan barang tak berjiwa
seperti tumbuh-tumbuhan, biji-bijian, dan buah-buahan.
Kej 1:29 - “Berfirmanlah
Allah: ‘Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji
di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan
menjadi makananmu”.
Tetapi sejak jaman Nuh, setelah keluar dari bahtera, maka Tuhan
mengijinkan manusia untuk memakan binatang.
Kej 9:3-4 - “(3) Segala
yang bergerak, yang hidup, akan menjadi makananmu. Aku telah memberikan
semuanya itu kepadamu seperti juga tumbuh-tumbuhan hijau. (4) Hanya daging yang
masih ada nyawanya, yakni darahnya, janganlah kamu makan”.
Allah
mengijinkan manusia makan daging. Air bah telah menghancurkan banyak kebaikan dari bumi, dan membuat buah-buahan berkurang
enaknya dan tidak bisa mencukupi gizi yang dibutuhkan oleh manusia.
Dalam Perjanjian
Baru juga ada ayat-ayat yang melarang makan darah, yaitu Kis 15:20,29 Kis
21:25.
Kis 15:20,29 - “(20) tetapi kita harus menulis surat kepada mereka,
supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan
berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan
dari darah. ... (29) kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang
dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati
dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini,
kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat.’”.
Kis 21:25 - “Tetapi
mengenai bangsa-bangsa lain, yang telah menjadi percaya, sudah kami tuliskan
keputusan-keputusan kami, yaitu mereka harus menjauhkan diri dari makanan yang
dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati
dicekik dan dari percabulan.’”.
Ayat-ayat ini
lebih-lebih lagi digunakan oleh golongan yang anti makan darah sebagai dasar
untuk mengatakan bahwa dalam Perjanjian Barupun orang Kristen dilarang makan
darah.
Saya
berpendapat bahwa satu-satunya alasan yang menyebabkan adanya larangan makan
darah adalah karena darah itu digunakan dalam penebusan (Im 17:11), dan
merupakan TYPE dari penebusan oleh darah Yesus Kristus (Yoh 1:29 1Pet
1:19 Ibr 9:1-10:22).
Dan satu hal
yang perlu ditekankan adalah bahwa semua TYPE berakhir pada saat ANTI-TYPEnya datang. Dengan demikian sejak Yesus mati di atas kayu salib, dan
darahNya sudah dicurahkan untuk menebus dosa umat manusia, maka darah binatang
bukan lagi merupakan alat penebusan dosa, dan karena itu, larangan makan darah
binatang juga harus dihapuskan.
Jadi,
kalau larangan makan darah dalam Kej 9:4 itu merupakan simbol dari darah untuk
menebus dosa, atau merupakan persiapan dari larangan makan darah dalam hukum
Taurat Musa, maka jelas bahwa setelah terjadinya pencurahan darah Kristus untuk
menebus dosa manusia, maka larangan ini juga harus dihapuskan.
Jangan merasa heran bahwa kata-kata Tuhan dalam kitab Kejadian, yang bukan
termasuk dalam Hukum perjanjian lama, bisa dihapuskan. Kasus sunat, sama dengan
kasus larangan makan darah. Sunat mula-mula ada bukan sebagai ceremonial law, karena pertama kalinya itu diberikan
kepada Abraham dalam Kej 17, jauh sebelum jaman Musa. Nantinya memang masuk ke
dalam hukum Taurat Musa (ceremonial law). Tetapi toh secara jelas kita
melihat bahwa sunat dibatalkan dalam Perjanjian Baru (Kis 15:1-dst
Gal 2:3-5 Gal 5:6 Gal 6:12-15). Lalu mengapa
larangan makan darah dalam Kej 9:4 tidak bisa dibatalkan?
Ayat-ayat Perjanjian Baru mengijinkan
makan segala sesuatu
Mark 7:19 - “karena bukan masuk ke
dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?’ Dengan demikian Ia menyatakan semua
makanan halal”.
Ro 14:14 - “Aku tahu dan yakin
dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak
ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri. Hanya bagi orang yang
beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis”.
Ro 14:17 - “Sebab Kerajaan Allah
bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan
sukacita oleh Roh Kudus”.
1Kor 10:25-28 - “(25) Kamu boleh makan
segala sesuatu yang dijual di pasar daging, tanpa mengadakan pemeriksaan karena
keberatan-keberatan hati nurani. (26) Karena: ‘bumi serta segala isinya adalah
milik Tuhan.’ (27) Kalau kamu diundang makan oleh seorang yang tidak percaya,
dan undangan itu kamu terima, makanlah apa saja yang dihidangkan kepadamu,
tanpa mengadakan pemeriksaan karena keberatan-keberatan hati nurani. (28)
Tetapi kalau seorang berkata kepadamu: ‘Itu persembahan berhala!’ janganlah
engkau memakannya, oleh karena dia yang mengatakan hal itu kepadamu dan karena
keberatan-keberatan hati nurani.
Kol 2:1-16-17 - “(16) Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum
kamu MENGENAI MAKANAN DAN MINUMAN atau mengenai hari raya, bulan baru
ataupun hari Sabat; (17) semuanya
ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus.
1Tim 4:1-5 - “(1) Tetapi Roh dengan
tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu
mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan (2) oleh tipu daya
pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka. (3) Mereka itu
melarang orang kawin, melarang
orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur
dimakan oleh orang yang percaya dan
yang telah mengenal kebenaran. (4) Karena
semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatupun tidak ada yang haram, jika
diterima dengan ucapan syukur, (5) sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman
Allah dan oleh doa”.
Saya sendiri
mempunyai pandangan bahwa pada jaman sekarang larangan makan darah itu sudah tidak berlaku. Tetapi kalau ada orang yang berpendapat bahwa ia tidak boleh makan darah, maka memang sebaiknya ia tidak makan, karena memang dalam kesehatan darah itu tidak baik buat
tubuh manusia karena didalam darah
itu banyak sel2 bahkan sarang penyakit berasal dari darah.
Demikian
uraian yang saya dapat dari berbagai info dan tentunya juga ada sedikit jabaran
dari saya pribadi. Dan untuk keputusan boleh makan darah atau tidak keputusan
ditangan saudara yang terpenting bukan makanan yang boleh atau tidak boleh tapi
yang terpenting bagaimana kita hidup yang berkenan kepada Kristus dan tetap
setia sampai akhir.
Terima
kasih