Pasang Spiral (IUD) Boleh/Tidak menurut kalian
Spiral atau IUD(intrauterine device)
merupakan alat kontrasepsi yang diletakkan ditengah-tengah rahim anda.
Berbentuk T, panjangnya kira-kira 3-4 cm, di ujungnya ada benang/string . Bahan
spiral ada yang dilapisi tembaga dan ada pula yang dilapisi hormon progesteron.
Cara Kerja spiral sebagai alat kontrasepsi:
·
Adanya spiral sebagai benda asing di rahim, membuat sel-sel darah putih
membanjiri rahim, sehingga sperma yang masuk ke dalam rahim akan ditangkap oleh
sel darah putih.
·
Adanya tembaga dalam lapisan spiral merupakan toksin tersendiri yang
mematikan bagi sperma.
·
Hormon progesteron dalam spiral berfungsi untuk mengentalkan lendir serviks
dan pada sebagian wanita, menekan terjadinya pelepasan sel telur/ ovulasi.
Siapa saja yang boleh
menggunakan spiral?
Hampir semua wanita boleh memakai alat kontrasepsi ini, kecuali yang sedang
hamil. Bahkan wanita yang belum pernah melahirkan (tapi sudah menikah loh, ya)
boleh saja memakainya. Jadi siapa dan dalam keadaan apa saja boleh?:
·
Sepuluh menit setelah ari-ari/ plasenta lahir
·
4 minggu setelah melahirkan
·
4 minggu setelah terjadi abortus spontan
·
Pernah hamil di luar kandungan atau di saluran telur
·
Pernah menderita radang panggul dan sudah sembuh
·
Pada penderita diabetes
·
Penderita hipertensi
·
Perokok
Nah pada keadaan apa saja yang benar-benar tidak boleh memakai spiral?
·
Wanita hamil
·
Penderita infeksi seputar organ intim dan rahim
·
Perdarahan/flek diluar menstruasi yang dicurigai sebagai kanker
·
Kelainan anatomi rahim
Fakta-fakta seputar spiral:
1.
Pemasangan spiral bisa dilakukan kapan saja, selama anda tidak hamil.
Biasanya dilakukan test kehamilan terlebih dahulu. Pada saat
menstruasi pemasangan spiral lebih mudah, karena leher rahim lebih lunak saat
haid.
2.
Saat pemasangan, akan terasa sedikit tidak nyaman.
3.
Pada pemasangan spiral yang dilapisi hormon, dapat timbul sedikit keram
yang menetap selama beberapa hari atau berminggu-minggu. Setelah pemasangan
dapat timbul flek, darah haid akan berkurang jumlahnya, dan pada 70% wanita
akan mengalami amenorrhea/tidak haid setelah 2 tahun pemakaian.
4.
Setelah pemasangan spiral lapis tembaga, darah haid mungkin bertambah
banyak. Anda akan selalu mendapat haid, karena spiral ini tidak dilapisi
hormon.
5.
Empat minggu setelah pemasangan spiral, anda akan check-up ulang. Apakah
ada keluhan setelah pemakaiannya, misalnya adakah infeksi? Karena 20 hari
setelah pemasangan adalah resiko terjadinya infeksi, namun bukan karena
spiralnya melainkan karena adanya kontaminasi kuman saat proses pemasangan.
Selain itu dokter akan memeriksa apakah benang spiral masih tampak? Jika tidak,
maka perlu evaluasi lebih lanjut oleh dokter.
6.
Spiral yang dilapis tembaga/ Copper T bisa bertahan sampai 10 tahun
pemakaian. Spiral jenis ini juga merupakan kotrasepsi darurat, jika
pemasangannya dalam 5 hari setelah berhubungan intim. Bahkan efektifitasnya
lebih tinggi dibandingkan pil kontrasepsi darurat.
7.
Jangka waktu maksimal pemakaian spiral lapis hormon adalah 5 tahun.
8.
Spiral tidak mencegah penularan penyakit penular s e k s u a l.
Cara Kerja Alat Kontrasepsi Jenis
Spiral
Masing-masing alat
kontrasepsi memiliki cara kerja masing-masing. Meski ada kemiripan cara kerja,
tapi masing-masing memiliki karakteristik cara kerja. Adapun cara kerja dari
alat kontrasepsi jenis spiral, antara lain.
§ Bentuk dari alat kontrasepsi ‘T’ ini dengan spiralnya menjadikan
alat kontrasepsi ini sebagai benda asing di dalam rahim seorang wanita. Spiral
tersebut menjadikan sel darah putih membanjiri rahim. Akibatnya, sel sperma
yang masuk ke dalam rahim akan ditangkap oleh sel darah putih.
§ Bahan pembuatan alat kontrasepsi spiral ini, ada
yang dilapisi tembaga. Karenanya, lapisan tembaga dalam lapisan spiral termasuk
toksin tersendiri. Toksin tersebut yang mematikan sel sperma sehingga mencegah
kehamilan.
§ Dalam spiral juga terdapat hormon progesteron.
Hormon progesteron tersebut memiliki fungsi untuk mengentalkan lendir serviks pada
sebagian wanita. Selain itu, hormon tersebut dapat menekan terjadinya ovulasi
§ Menghambat kemampuan sperma masuk ke tuba falopii
§ Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum
uteri.
§ IUD bekerja
terutama mencegah sperma dan ovum bertemu.
§ IUD membuat
sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan
sperma untuk fertilisasi
§ Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam
uterus.
Hukum
Menggunakan IUD / Spiral
> >
Hukum menggunakan IUD sangat terkait dengan cara kerja IUD
> >
tersebut.
> >
Setelah kami konsultasikan dengan dokter dan membaca beberapa
> >
informasi
> >
tentang IUD bahwa IUD atau AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) atau
> >
spiral,
> >
diketahui bahwa Spiral berfungsi untuk mencegah bersemainya sel
> >
telur
> >
Jika realitasnya demikian, maka dapat dikatakan bahwa cara IUD
> >
adalah suatu
> >
bentuk untuk mematikan nutfah hasil pertemuan sperma dengan sel
> >
telur yang
> >
merupakan cikal bakal pertama manusia. Disamping itu penggunakan
> >
Spiral
> >
dapat menimbulkan efek buruk seperti, gangguan menstruasi,
> >
kehamilan diluar
Jadi, menurut saya :
1. Kontrasepsi hanya diperbolehkan dalam konteks
pernikahan.Penggunaan alat kontrasepsi di luar pernikahan yang sah merupakan dosa.
2. Motivasi penggunaan alat kontrasepsi adalah untuk
hal-hal yang memuliakan Tuhan, bukan yang mengedepankan enyamanan pasangan semata.
Apalagi diluar pernikahan.
3. Alat kontrasepsi yang dipakai tidak boleh yang
termasuk kategori pengguguran kandungan (aborsi). Sedangkan metode Spiral
menurut saya sudah termasuk semi-aborsi (jika tidak mau disebut aborsi), karena
kedua sel sperma & telur telah bertemu. Tapi pandangan saya kalau sel
sperma dan idung telur tidak ketemu ya berarti belum ada pembuahan sama seperti
menghalangi jalannya pertemuan sperma dan indung telur
4. tapi ada juga yang mmasang spiral dilarang oleh
agama karena semi aborsi tadi. Semua itu kembali ke hati nurani yang berkata
dan tentunya juga bertanya terlebih dahulu dengan Tuhan.
Alkitab tidak melarang alat-alat
demikian.Jadi kesimpulannya penggunaan alat kontrasepsi lain yang bersifat
mencegah pertemuan sperma dengan sel telur, tidak dilarang. Demikian juga
dengan pil KB, yang cara kerjanya membuat sel telur tidak bisa matang sehingga
tidak bisa dibuahi. Ini boleh digunakan.
Saya percaya kalau penggunaan alat
kontrasepsi tidak bertentangan dengan Alkitab. Coba pikirkan, kalau semua
keluarga menerima anak sebanyak-banyaknya hal ini akan menjadi sangat sulit,
hal ini bisa mengganggu ketahanan pangan dunia. Sebagai contoh itulah sebabnya
RRT menerapkan program KB yang sangat ketat karena bisa dibayangkan jika RRT
tidak mengontrol laju kelahiran dimana jumlah penduduk RRT adalah
terbanyak di dunia (bisa 5 M) jangan2 seluruh pangan akan tersedot ke RRT. Pada
akhirnya kelaparan global terjadi.
Berdasarkan
penjelasan yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwaKB
diperbolehkan dengan alasan – alasan tertentu misalnya untuk menjaga kesehatanibu, mengatur jarak diantara dua kelahiran, untuk menjaga keselamatan jiwa,kesehatan atau pendidikan anak-anak. Namun KB bisa menjadi tidak
diperbolehkanapabila dilandasi dengan niat dan alasan yang
salah, seperti takut miskin, takut tidak bisa
mendidik anak, dan takut mengganggu pekerjaan orang tua. Dengan kata lain, penilaian
tentang KB tergantung pada individu masing-masing
Nah semua kembali ke hati nurani
masing-masing khan yang tau pasti Tuhan dan orang yang bersangkutan...kalau
bisa ngak usah pakai KB yang dibuat manusia tapi dengan tanggal yang Tuhan juga
sudah kasih...namun orang tersebut yang menggunakan tanggalan harus juga
berhati hati kadang kala manusia banyak hilafnya apalagi ini menyangkup dua
pribadi.
Sekali lagi untuk lebih
baiknya hendaknya bertanyalah lebih lagi dan terutama bertanyalah pada kakak /
bapak / ibu rohani atau pemimpin rohani kalian.
Jika Spiral tidak
diperbolehkan oleh pemimpin rohanimu hendaknya ikutilah itu kadang cara Tuhan
berbicara....sekali lagi ini hanya sedikit ulasan KB spiral yang saya ketahui
dan masih banyak yang saya belum mengerti...yang jelas anda bertanya pada
pemimpin rohani saudara sekian
Terima
kasih